Sesungguhnya peringatan itu memberi manfaat kepada mukmin

"Sesungguhnya Allah telah membeli daripada orang-orang yang beriman (mukmin), jiwa dan harta benda mereka dengan memberikan syurga kepada mereka, disebabkan mereka berjuang di jalan Allah, …. Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan dan itulah kemenangan yang seagung-agungnya". (At-Taubah: 111)

Perjalanan kehidupan seseorang menuntut kepada suatu perjuangan yang terkandung didalamnya nilai pengorbanan. Seseorang pejuang sudah pasti mengimpikan suatu kejayaan yang memerlukan pengorbanan. Seiring dengan pengorbanan itu sudah pasti perlukan ketabahan, keyakinan, semangat dan matlamat kejayaan yang jelas dan jitu demi memastikan kejayaan yang dimiliki akan membuahkan kebahagiaan kepada si pejuang. Sesungguhnya kehidupan adalah memberi bukan sekadar menerima...ia juga untuk dimanfaatkan sebagai bekalan kehidupan abadi.

“Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku, dan semua dosaku yang Engkau lebih mengetahui mengenainya daripada diriku sendiri. Ya Allah, ampunilah kesungguhanku, kelalaianku, kesalahanku dan kesengajaanku yang semua itu ada pada diriku.” (Hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim)

Thursday, January 15, 2015

Dengan Hati Apa Kita Akan Menemui-Nya.?

Dengan Hati Apa Kita Akan Menemui-Nya.?

Sahabat... Pernakah terlintas dalam pikiran kita sebuah tanya, "Bila nanti ajal menjemput, dengan hati apa kita akan menemui Allah...???"

Seringkali kita bertemu dengan saudara, kerabat atau teman dekat, pertanyaan mereka selalu sama.

Bagaimana kabar kesehatan anda..?

Bagaimana kabar keluarga anda..?

Bagaimana kabar pekerjaan anda..?

Sangat jarang atau bahkan tak pernah kita mendengar mereka bertanya, "Bagaimana kondisi hati anda..?" Bahkan pertanyaan ini mungkin terasa aneh bagi sebagian orang. Tapi kita perlu untuk bertanya, paling tidak terhadap diri kita sendiri.

Abu Hurairah -radhiallahu anhu- berkata:

"Hati adalah raja, sedangkan anggota tubuh adalah tentara. Jika raja itu baik, maka akan baik pula tentaranya. Jika raja itu buruk, maka akan buruk pula tentaranya".

Iya, Segumpal darah yang bernama hati itu harus selalu terjaga, karena dengan hati kita mengenal Allah. Dengan hati kita bertaqarrub kepada-Nya, dengan hati kita menyusuri jalan menuju-Nya dan dengan hati pula kita akan kembali menemui-Nya.

Allah azza wajallah berfirman:

يَوْمَ لا يَنْفَعُ مَالٌ وَلا بَنُونَ إِلا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

"(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tiada lagi berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (Asy-Syu'ara': 88-89).

Lalu dimanakah hati yang selamat itu...?

Ibnul Qayyim Al Jauziyah mengatakan:

"Carilah (kedamaian) hatimu ditiga tempat, saat mendengarkan Al-Qur'an, saat menghadiri majelis ilmu, atau disaat engkau berkhalwat sendiri (dalam Ibadah). Jika engkau tidak mendapatkannya, maka memohonlah kepada Allah agar Dia memberimu hati yang lain. Karena (pada hakekatnya) engkau tak lagi memiliki hati."

(Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah dalam kitab fawaaid: 1/149)

Semoga kita kembali kepada-Nya dengan hati yang selamat.

___________
Madinah Jum'at 10 Shafar 1435 H
ACT El Gharantaly


Sent from my iPhone

No comments:

Post a Comment