Bismillah...
Cuti menjelma lagi.. dengan siapa kita raikannya? Adakah dengan keluarga atau masih di tmepat kerja. Hari ini bekongsi tentang betapa penting kelurga pada diri kita. Bagi yang merasa betapa keluarga adalah segalanya maka sungguh bertuah dirinya. Namun ada juga yang merasakan keluarga tiada makna buat dirinya, bahkan keluarga melakar cerita luka dan nestapa. Ia ada banyak persepsi setiap kita bila mengatakan tentang keluarga. Ada yang dendam kesumat pada keluarga masih belum dilupa, ada yang kasih sayang tidak sempurna, ada juga yang tragis kisahnya... Maka salah siapa bila keluarga tidak penting bahkan lebih baik tiada dalam hidup ...
Sesungguhnya kita dicorakkan oleh keluarga. Jika keluarga itu dipandu oleh nakhodanya dengan iman dan taqwa maka sudah pasti keluarga lebih bermakna dari segala harta dan perhiasan dunia. Keluarga tanpanya kita hilang segala ceria. Keluarga adanya menjadi sandaran saat diduga dan bersamanya kita raikan hari bahagia...

Keluarga adalah jalan yang membawa kita menuju ke syurga. Keluarga ibarat tangan yang memimpin dalam gelap tanpa cahaya. Maka bagaimana membetulkan persepsi terhadap yang merasa keluarga pencetus sengsara pembawa derita? Mudah sahaja... fikirkan saat kita lahir siapa yang mengandungkan kita.. saat kita lapar siapa yang menyusukan.. bila kita jatuh dan menangis siapa yang memujuk? Sewaktu kita ketakutan siapa yang memeluk kita? Jika jawapannnya bukan ibu, bukan bapa,, bahkan orang lain yang hadir dalam hidup kita maka katakanlah pada diri.. jika bukan dua insan yang ibu dan ayah.. adakah kita ada di dunia...
Mari muhasabah betapa kita masih perlukan keluarga walau sudah punya segala.. kita masih cintakan mereka walau ada cinta yang baru... kita masih perlukan mereka walau kita sudah memilik dunia..
Wallahuaalam.
No comments:
Post a Comment