Saat mengetahui kita mengidap dan menderita sakit sudah pasti kita akan bertanya pada diri adakah penyakit ini bakal membawa kita pergi ke dunia abadi? Adakah ini saat kematian untuk kita? Pastinya bagi yang telah putus harapan akan merasa inilah saatnya, tiada lagi harapan, musnah juga segala cita-cita dan impian. Betulkah begitu? Jika begitu kenapa adanya konsep doa dan ikhitar. Maka sebenarnya penyakit itu bukan penentu kematian. Kita lihat ada ramai orang yang sihat walafiat, tiba-tiba kita mendapat berita dia meninggal dunia. Ada orang yang diuji dengan musibah seperti kerosakan alam contohnya banjir, tanah runtuh, kebakaran pun juga menemui ajal tanpa diduga. Oleh itu jika Allah menguji dengan derita kesakitan itu bukan semestinya saat kematian sudah tiba. Ada orang yang menderita sakit bertahun-tahun, terlantar dikatil, terbaring dipangkin namun tetap juga nyawanya tidak diambil Illahi. Oleh itu janganlah ktia berputus harap kepadaNya. Ingatlah ajal maut di tangan yang Esa. Dia yang lebih mengetahui sebab musabab kematian kita. apa yang perlu sediakanlah AMALAN secukpunya untuk bekalan di NEGERI ABADI.Sesungguhnya peringatan itu memberi manfaat kepada mukmin
"Sesungguhnya Allah telah membeli daripada orang-orang yang beriman (mukmin), jiwa dan harta benda mereka dengan memberikan syurga kepada mereka, disebabkan mereka berjuang di jalan Allah, …. Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan dan itulah kemenangan yang seagung-agungnya". (At-Taubah: 111)
Perjalanan kehidupan seseorang menuntut kepada suatu perjuangan yang terkandung didalamnya nilai pengorbanan. Seseorang pejuang sudah pasti mengimpikan suatu kejayaan yang memerlukan pengorbanan. Seiring dengan pengorbanan itu sudah pasti perlukan ketabahan, keyakinan, semangat dan matlamat kejayaan yang jelas dan jitu demi memastikan kejayaan yang dimiliki akan membuahkan kebahagiaan kepada si pejuang. Sesungguhnya kehidupan adalah memberi bukan sekadar menerima...ia juga untuk dimanfaatkan sebagai bekalan kehidupan abadi.
“Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku, dan semua dosaku yang Engkau lebih mengetahui mengenainya daripada diriku sendiri. Ya Allah, ampunilah kesungguhanku, kelalaianku, kesalahanku dan kesengajaanku yang semua itu ada pada diriku.” (Hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim)
Friday, December 30, 2011
Kesihatan Yang Pergi
Saat mengetahui kita mengidap dan menderita sakit sudah pasti kita akan bertanya pada diri adakah penyakit ini bakal membawa kita pergi ke dunia abadi? Adakah ini saat kematian untuk kita? Pastinya bagi yang telah putus harapan akan merasa inilah saatnya, tiada lagi harapan, musnah juga segala cita-cita dan impian. Betulkah begitu? Jika begitu kenapa adanya konsep doa dan ikhitar. Maka sebenarnya penyakit itu bukan penentu kematian. Kita lihat ada ramai orang yang sihat walafiat, tiba-tiba kita mendapat berita dia meninggal dunia. Ada orang yang diuji dengan musibah seperti kerosakan alam contohnya banjir, tanah runtuh, kebakaran pun juga menemui ajal tanpa diduga. Oleh itu jika Allah menguji dengan derita kesakitan itu bukan semestinya saat kematian sudah tiba. Ada orang yang menderita sakit bertahun-tahun, terlantar dikatil, terbaring dipangkin namun tetap juga nyawanya tidak diambil Illahi. Oleh itu janganlah ktia berputus harap kepadaNya. Ingatlah ajal maut di tangan yang Esa. Dia yang lebih mengetahui sebab musabab kematian kita. apa yang perlu sediakanlah AMALAN secukpunya untuk bekalan di NEGERI ABADI.
No comments:
Post a Comment